Karena hidup itu seperti jendela. Yang memiliki cerita berbeda, di setiap sisinya.

Minggu, 29 September 2013

Tika's Birthday



Haaahhh..kali ini saya akan membahas rencana membuat party kejutan yang bisa dikatakan emmm gagal! *kurangdramatis* gagaaall!! Tapi sebenarnya sih enggak gagal juga. Ya walaupun pada dasarnya rencana awal gagal *nangis*

Pertama, kita hunting barang-barang yang akan kita pergunakan. Haha salah maksudnya kita mencari kado untuk anak tengil yang berulang tahun itu.

Aku dan Lupi a.k.a Lutfiyah nyari bingkai foto. Daaaannnn nemu. Yeesss!! Akhirnya kita nyari kembali dengan apapun yang bersangkutan dengan Paris, menara Eiffel.

Anak tengil kita yang ulang tahun itu nge-pens berat sama menara Eiffel. Sampai-sampai kalau tidur gulingnya diganti pake menara Eiffel *YangIniBohong*

Daaannnn dengan segala daya upaya disertai doa yang terus mengalir, kami berdua berhasil menemukan pula. Masalahnya nyari benda yang bersangkutan dengan menara Eiffel susah banget ternyata. Limited edition. Tunggu apakah kita yang sebenarnya gak tahu tempat dimana yang jual ya? Entahlah. Atau-
Sudahlah.

Selanjutnya, setelah bermeditasi dan lain-lain. Kami berdua membagi rencana dengan Pipit a.ka Puspita. Hah akhirnya dia setuju. Well, next day.
3 September 2013


Happy Birthday!!!
Byuuurrrrr!!!

Hahaa kita tertawa devil. Anak tengil itu dengan tanpa ampun kita siram dengan air yang kami ambil dari kamar mandi sekolah. Hahaaa~
Sebenarnya sih ada juga Nina yang ulang tahun saat itu. happy birthday juga temanku. Nah kita juga ikut basah gara-gara anak tengil itu main peluk aja. Setelahnya dia pulang dalam keadaan basah. Haha puk puk anakkuu....
Hari berikutnya.

Inilah dia saat dia mentraktir kita wkwk. Dengan buas, kita makan dah itu. sampai benar-benar diliatin bapak-bapak dan ibu-ibu dibelakang kita. Mungkin mereka berfikir “ini empat orang gila dari mana ya? Cantik sih tapi-“

Maaf ibu, kami memang cantik. Hahaahaa

Setelahnyaaa,,, kita langsung menculik anak tengil itu dengan gaya psikopat. Tujuannya agar anak itu tidak lari. Huahaaahhaaa..daannn kita langsung menuju..photobox!!!

Gilaa sebenarnya kita gak narsis sih. Cuma yaaa ini kami lakukan demi salah satu sahabat kita yang sok mikir banget. Mau minum pasti mikir dulu “ini airnya steril atau tidak” mau ngambil sendok buat makan mikir dulu “sendoknya yang ini atau yang itu yaa?” jangan-jangan mau bernapas dia mikir dulu “hari ini mau nafas atau enggak ya” aihh aneh.

Dari kedelapan foto, kita ambil satu aja yaa. Soalnya takut nanti tersepona ehh terpesona gituu. Gak perlu sebut nama yaa.
Tahu gak? Ternyata di photobox mahal banget. Okesip dalam hati kita merapal mantra “besok jangan ke photobox. Emm kecuali terpaksa atau ketagihan” 

The next day....

Kita udah nyuruh si anak alay [baca : Pipit] supaya gak pulang sama anak tengil kita yang abis ulang tahun itu. daan dengan amat mudah si anak tengil itu pulang duluan. Kita cari tempat aman buat bungkus kado. Dan akhirnya kita menuju lantai atas gedung sekolah depan lab bahasa dan lab TIK yang sedikit sepi.

Ada dua orang adek kelas lewat. Eehhh dengan santai dia Tanya “kelas delapan ya?” gilaaa aku langsung membatin kesal. Mungkin Lupi dan Pipit melakukan hal serupa “lihat dasi kita coy! Garisnya tiga. Kita kelas Sembilan!” lantas dengan sedikit kekesalan saya menjawab “kelas Sembilan, dek” daan saya malas melanjutkan adegan berbahaya selanjutnya.

Setelah acara bungkus membungkus kado selesai kita mompa ban sepeda dulu di depan sekolah. Dan lagi-lagi! Lupa bawa korek api! Akhirnya kita beli. Syukurlah ditempat itu ada korek api pula. Selanjutnya kita beli lilin dengan angka 1 dan 4. Dan next, kita ke toko kue. Sial! Kita tersesat. Gila di kota sendiri cari toko kue aja masa tersesat. Nggak elite ah.

Akhirnya setelah kita mengendus-ngendus ketemulah toko kue itu. ternyata kita kurang teliti. Well, setelah medapat kue kita langsung menuju kediaman anak tengil itu.

Dengan segala doa yang telah kita rapal, kita takut baget kalau sampai gagal. Yaa saat itu tepat 2 hari pasca ulang tahunnya. Tanggal 5 September 2013. Kira-kira beberapa meter dari rumahnya, kita berenti. Tepat di samping sungai kecil.

Yaampun. Demi apapun, buka bungkus kuenya susah minta ampun! Setelanya, saat detik-detik membuka bungkus kue berhasil, kesialan kembali tejadi. Di dekat rumahnya, kebetulan ada sekolah SMP, dan itu jam pulang sekolah. Oh tidaakkk.. kita lari tergesa gesa ke depan rumah si anak yang berulang tahun sembari terus diliatin sama anak yang dari sekolah itu. ihh pengen tak tampol tau gak. Mukanya nyebelin.

Setelah itu nah ini nih masang lilin. Dann ohh ternyata salah satu dari kami berseru “nai, angka satunya kebalik” yaampun, ternyata aku masangnya salahh. Menyusahkan. Udah gitu, angka empatnya ambruk. Masih sabar..
Eehh tiba-tiba ada anak yang abis pulang sekolah itu nyanyi selamat ulang tahun!! Apaan cobaa??!! Masih agak sabar...

Kue yang tadi aku pegang, kuserahkan dengan amat ikhlas pada Lupi, ya? Agak lupa aku. Aku mulai menjamah pagar rumah. Membuka dan menggeser agar tidak berderit. Berhasil! Sementara Lupi dan Pipit memasukkan sepeda, aku kembali memegang kue nya.

Duduk di serambi rumahnya, mencoba menyalakan lilin. Sial, banyak angin. Mungkin kita berbicara terlalu keras, si anak tengil sok mikir itu keluar dari rumah. Terkejutlah kita. Huaaaahhh gagaaaalll. Dan lagi-lagi angka empatnya ambruk..

Udah hilang dan kesabaran kitaaaa!!!!!..
Skip, kita berempat udah ada di ruang tamu. Kita nyalain lilin. Sial, anginnya gede. Pintu ditutuplah kemudian. Eh masih susah juga. Dan setelah berjuang, akhirnyalah berhasil jugaaa. Yeaayyy!! Biasalah abis itu kita foto-foto dulu *EfekPhotobox* alaylah kita seketika.

Kita ngasih kado. Berbasa basil ah saya “ee..ini mungkin harganya gak seberapa-“ pokoknya dramatis banget lah dan akhirnya, ruang tamu itu kena hujan. You know what I mean, kan? Ya itu benar..
Daaan kita ankhirnya bernostalgia disana. Dan kami bersyukur sangat. Dia menyukai kado kita. Hahaaa *PelukCium* oh ya anak tengil sok mikir yang berulang tahun saat itu adalah Tika a.k.a Soraya Atikah. Happy Birthday yaa. Best wishes for you... Allah bless you. Longlife and more than before. Disinilah aku benar-benar tahu apa itu arti persahabatan yang sesungguhnya.

Thanks for my beloved friends, 
- Soraya Atikah
- Lutfiyah Rizqi Fajriana
- Puspita Septiani
Semoga kita selalu begini. Amin..


Tika tengah melakukan ritual make a wish. Semoga apa yang disemogakan terkabul ya. Amin.



Tika tengah membuka kadonya.





Tika dan kadonya.





yang ini alay mode on. Hihi
oke sudah berakhir disini...bye..
N.E  
 

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © Jendela yang Bercerita Published By Gooyaabi Templates | Powered By Blogger

Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com