Malaikat
itu berjalan sendirian.
Menapaki
setiap tangga rapuh yang ada di hadapannya.
Terus
berjalan....
Di
bawah payungan hujan,
Di
antara muntahan sinar mentari,
Di
balik cahaya bulan,
Di
setiap sekat rindu ini.
Malaikat
itu menyendiri dalam keramaian
Berjalan
menunduk dan berharap menemukannya
Ia
mencari sesuatu
Yang
kulihat, malaikat itu tidak pernah berhenti berjalan
Dalam
ruang waktu, aku berpikir, mungkin ia mencari sayapnya yang patah
Memang,
dia sudah tidak memiliki sayap
Tapi,
dia malaikat
Aku
mempercayainya
Wajahnya
bersinar ketika memantulkan cahaya matahari
Kulitnya
begitu putih
Rambutnya
berkilau
Dan
matanya berkilat keteduhan