Karena hidup itu seperti jendela. Yang memiliki cerita berbeda, di setiap sisinya.

Senin, 25 Agustus 2014

Untuk Temanku; yang pendiam tapi manis

ily, selamat hari lahir kawan :3
Ini ungkapanku, untuknya, yang selalu tertawa meski ceritaku tidak lucu. Yang memberikanku support luar biasa dan memberikan ulasan senyum di bibirku. 
Dia temanku.
Dia yang mendengarkan ceritakuyang begitu absurd. 
Dia...yang sedang menikmati hari lahirnya.

Untuknya,
Anagustin Zalelijka PutriZely

Hei, ingat saat aku memberikanmu uraian ceritaku yang tidak penting? Saat itu, kamu hanya memberikan seutas senyum, sebagai responmu atas ceritaku itu.

Ingat saat aku selalu memberikanmu info-info yang menyebalkan dan sangat-sangat menyebalkan? Entah kamu memang menikmatinya, atau sekadar mendengarkan, kamu selalu merespon apa yang aku bicarakan.

Kamu mendukungku, dengan sepenuh hatimu. Aku percaya. Aku mengerti. Karena kamu begitu antusias, mata itu menyalakan semangatmu, aku menyukainya, kau tahu? Kamu selalu jujur. Dan itu yang membuatku senang sekali melihatnya.

Aku memang tidak baik, kau tahu?

Aku bukan teman yang baik.

Aku bukan teman yang kau inginkan.

Tapi aku bisa kau andalkan.

Percayalah. Aku tidak setega itu membuatmu kecewa.

Aku tahu kamu teman yang baik, teman yang selalu berusaha memberikan cercah senyum kepada siapa saja. Maaf kalau aku terlalu jujur saat mengucapkan rentetan kalimat-kalimat. Mungkin itu menyakitkan, tapi aku peduli. Percayalah.

Hari ini, kamu menikmati hari istimewamu. Aku baru bisa mengucapkan ‘selamat ulang tahun’. Itu kadoku. Tidak berbentuk benda. Tidak kubungkus dengan kertas warna-warni. Tidak kuberi kartu ucapan lucu. Tapi percayalah, itu kado yang paling istimewa. Tidak memiliki label harga. Tapi bukannya malah bagus? Aku bisa selalu memberikannya, saat aku menangkupkan tangan, meminta restu kepada Tuhan.

Selamat ulang tahun. Semoga apa yang kau inginkan benar-benar kau capai. Semoga kau bisa meraih hari indahmu.

Aku menyayangimu, tentu saja.

Untukmu, ini kutujukan padamu.

Selamat ulang tahun.

Dengan peluk dan cium selalu,
Naila Khuria L

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © Jendela yang Bercerita Published By Gooyaabi Templates | Powered By Blogger

Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com