Karena hidup itu seperti jendela. Yang memiliki cerita berbeda, di setiap sisinya.

Rabu, 14 Januari 2015

Tentang Ally, All These Lives



Beberapa hari yang lalu, saya dapat informasi di Goodreads tentang first chapters commentator untuk Novel Ally, All These Lives milik Mbak Arleen yang akan terbit 22 Januari 2015 nanti. Sebenarnya sudah agak lama, sih. Tapi baru sempat posting di blog karena tugas-tugas sekolah yang semakin mencekik.
Kover Ally
Nah, saat Mbak Arleen memberikan dua bab awal Ally kepada saya, saya sempat mengira Ally adalah novel terjemahan. Terimakasih kover dan gaya penulisannya yang membuat saya berspekulasi demikian:D

Adalah Ally, seorang perempuan yang tinggal bersama keluarganya di daerah Mountain View. Diceritakan, Ally mengalami peristiwa janggal—ya, janggal. Sejauh dua bab yang diberikan, Ally sudah mengalaminya dua kali. Saat berusia sepuluh tahun dan ketika sudah duduk di bangku SMA.

Pada bab pertama, diceritakan Ally yang merasakan peristiwa janggal itu untuk pertama kali—Ally menyebutnya Ketidakberadaan. Saat itu, Ally yang masih berumur sepuluh tahun, merasakan ruang di sekelilingnya lenyap. Dia seperti merasa tergelitik, seperti kesemutan. Lalu dapur, tempat dia berada, lenyap. Semuanya lenyap. Dan kemudian, saat Ally bisa merasa semuanya kembali, seseorang—yang ternyata namanya Albert, duduk di sebelahnya, mengaku sebagai adik Ally.

Setelahnya, hidup Ally tidak lagi sama. Ally menerima adanya Albert, menyayanginya. Dan untuk kedua kalinya, peristiwa itu kembali menimpa Ally.

Peristiwa yang kedua kalinya, diceritakan pada bab kedua. Saat Ally sudah mengenyam pendidikan SMA, Ketidakberadaan itu kembali menyerangnya. Dan kenyataan mengejutkan yang diketahui Ally, adalah, Albert, adiknya, sudah meninggal.

Bagaimana bisa? Selanjutnya bagaimana? dan pertanyaan lainnya adalah yang terpikirkan oleh saya ketika selesai membaca 17 halaman—yang entah mengapa terasa sangat singkat. Apakah Ally bisa melintasi dunia paralel? Hah, saya juga sebenarnya tidak paham dengan dunia paralel sendiri.

Yang jelas, gaya penuturan Mbak Arleen ini sangat saya nikmati. Saya jadi terus berspekulasi apa yang akan terjadi selanjutnya. Bagaimana kehidupan Ally setelahnya. Penulisannya yang membuat nyaman dan cerita yang menarik ini tentu saja membuat efek samping ; penasaran.

Jujur, saya sangat penasaran. Mbak Arleen berhasil mengajak saya menelisik kehidupan Ally dan tentu saja berhasil membuat pembaca menebak-nebak.

Ah, saya tidak sabar untuk mengetahui dunia Ally sampai lembar terakhirnya:D Saya harus bersabar menunggu novel ini terbit 22 Januari nanti.

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © Jendela yang Bercerita Published By Gooyaabi Templates | Powered By Blogger

Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com