Karena hidup itu seperti jendela. Yang memiliki cerita berbeda, di setiap sisinya.

Jumat, 10 Januari 2014

Melangkah

        Terkadang, betapa aku tidak menyadari bahwa aku tidak pernah sendiri.  Selalu memikirkanmu di setiap langkahku.

Selalu ragu kala kakiku melangkah sendiri, tanpamu bersamaku. Selalu kaku ketika aku menyadari kamu berhenti melangkah dan membiarkanku berjalan menembus angin sendiri.

Ketika itu, aku tak berpikir bahwa kamu ingin membuatku mengerti. Yang ada dalam pikiranku hanyalah aku ingin bersamamu melewati waktu.

Damn!


Setelah aku menatap bulan yang berpendar keperakan, aku tercenung.

Ternyata, selama ini banyak pasang kaki yang melangkah bersamaku. Hanya aku tak pernah menyadari itu.

Aku membuka kelopak mataku.

Tawamu masih sering bergaung di telingaku.

Senyummu masih terlukis baik dalam ingatanku.

Rinai tangismu masih kerap kali membasahi bajuku.

Oh, dear, kini aku akan terus berjalan melewati batas.

Tanpamu,

Tetapi, bersama jutaan pasang kaki yang lain,

Menembus kabut,

Dan menyelami impian :) 

Related Posts:

  • Melangkah         Terkadang, betapa aku tidak menyadari bahwa aku tidak pernah sendiri.  Selalu memikirkanmu di setiap langkahku. Selalu ragu kala kakiku melangkah sendiri, tanpamu bersamaku. Selalu kaku ke… Read More
  • Melupakanmu Terkadang, aku tidak menyadari. Bahwa melupakanmu adalah salah satu caraku menyakitiku sendiri dengan cara menyakitimu. Melupakanmu bukan berarti lupa bahwa kau ada, tetapi, seharusnya lupa bahwa kau pernah memberi sakit … Read More

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2025 Jendela yang Bercerita Published By Gooyaabi Templates | Powered By Blogger

Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com