Haaahhh..kali ini saya akan
membahas rencana membuat party kejutan yang bisa dikatakan emmm gagal!
*kurangdramatis* gagaaall!! Tapi sebenarnya sih enggak gagal juga. Ya walaupun
pada dasarnya rencana awal gagal *nangis*
Pertama, kita hunting
barang-barang yang akan kita pergunakan. Haha salah maksudnya kita mencari kado
untuk anak tengil yang berulang tahun itu.
Aku dan Lupi a.k.a Lutfiyah nyari
bingkai foto. Daaaannnn nemu. Yeesss!! Akhirnya kita nyari kembali dengan
apapun yang bersangkutan dengan Paris, menara Eiffel.
Anak tengil kita yang ulang tahun
itu nge-pens berat sama menara Eiffel. Sampai-sampai kalau tidur gulingnya
diganti pake menara Eiffel *YangIniBohong*
Daaannnn dengan segala daya upaya
disertai doa yang terus mengalir, kami berdua berhasil menemukan pula.
Masalahnya nyari benda yang bersangkutan dengan menara Eiffel susah banget
ternyata. Limited edition. Tunggu apakah kita yang sebenarnya gak tahu tempat
dimana yang jual ya? Entahlah. Atau-
Sudahlah.
Selanjutnya, setelah bermeditasi
dan lain-lain. Kami berdua membagi rencana dengan Pipit a.ka Puspita. Hah
akhirnya dia setuju. Well, next day.
Happy Birthday!!!
Byuuurrrrr!!!
Hahaa kita tertawa devil. Anak
tengil itu dengan tanpa ampun kita siram dengan air yang kami ambil dari kamar
mandi sekolah. Hahaaa~
Sebenarnya sih ada juga Nina yang
ulang tahun saat itu. happy birthday juga temanku. Nah kita juga ikut basah
gara-gara anak tengil itu main peluk aja. Setelahnya dia pulang dalam keadaan
basah. Haha puk puk anakkuu....
Hari berikutnya.
Inilah dia saat dia mentraktir
kita wkwk. Dengan buas, kita makan dah itu. sampai benar-benar diliatin
bapak-bapak dan ibu-ibu dibelakang kita. Mungkin mereka berfikir “ini empat orang gila dari mana ya? Cantik
sih tapi-“
Maaf ibu, kami memang cantik.
Hahaahaa
Setelahnyaaa,,, kita langsung
menculik anak tengil itu dengan gaya psikopat. Tujuannya agar anak itu tidak
lari. Huahaaahhaaa..daannn kita langsung menuju..photobox!!!
Gilaa sebenarnya kita gak narsis
sih. Cuma yaaa ini kami lakukan demi salah satu sahabat kita yang sok mikir
banget. Mau minum pasti mikir dulu “ini
airnya steril atau tidak” mau ngambil sendok buat makan mikir dulu “sendoknya yang ini atau yang itu yaa?”
jangan-jangan mau bernapas dia mikir dulu “hari
ini mau nafas atau enggak ya” aihh aneh.
Dari kedelapan foto, kita ambil
satu aja yaa. Soalnya takut nanti tersepona ehh terpesona gituu. Gak perlu
sebut nama yaa.
Tahu gak? Ternyata di photobox
mahal banget. Okesip dalam hati kita merapal mantra “besok jangan ke photobox. Emm kecuali terpaksa atau ketagihan”
The next day....
Kita udah nyuruh si anak alay
[baca : Pipit] supaya gak pulang sama anak tengil kita yang abis ulang tahun
itu. daan dengan amat mudah si anak tengil itu pulang duluan. Kita cari tempat aman
buat bungkus kado. Dan akhirnya kita menuju lantai atas gedung sekolah depan
lab bahasa dan lab TIK yang sedikit sepi.
Ada dua orang adek kelas lewat.
Eehhh dengan santai dia Tanya “kelas
delapan ya?” gilaaa aku langsung membatin kesal. Mungkin Lupi dan Pipit melakukan
hal serupa “lihat dasi kita coy! Garisnya
tiga. Kita kelas Sembilan!” lantas dengan sedikit kekesalan saya menjawab “kelas Sembilan, dek” daan saya malas
melanjutkan adegan berbahaya selanjutnya.
Setelah acara bungkus membungkus
kado selesai kita mompa ban sepeda dulu di depan sekolah. Dan lagi-lagi! Lupa
bawa korek api! Akhirnya kita beli. Syukurlah ditempat itu ada korek api pula.
Selanjutnya kita beli lilin dengan angka 1 dan 4. Dan next, kita ke toko kue.
Sial! Kita tersesat. Gila di kota sendiri cari toko kue aja masa tersesat.
Nggak elite ah.
Akhirnya setelah kita
mengendus-ngendus ketemulah toko kue itu. ternyata kita kurang teliti. Well,
setelah medapat kue kita langsung menuju kediaman anak tengil itu.
Dengan segala doa yang telah kita
rapal, kita takut baget kalau sampai gagal. Yaa saat itu tepat 2 hari pasca
ulang tahunnya. Tanggal 5 September 2013. Kira-kira beberapa meter dari
rumahnya, kita berenti. Tepat di samping sungai kecil.
Yaampun. Demi apapun, buka
bungkus kuenya susah minta ampun! Setelanya, saat detik-detik membuka bungkus
kue berhasil, kesialan kembali tejadi. Di dekat rumahnya, kebetulan ada sekolah
SMP, dan itu jam pulang sekolah. Oh tidaakkk.. kita lari tergesa gesa ke depan
rumah si anak yang berulang tahun sembari terus diliatin sama anak yang dari
sekolah itu. ihh pengen tak tampol tau gak. Mukanya nyebelin.
Setelah itu nah ini nih masang
lilin. Dann ohh ternyata salah satu dari kami berseru “nai, angka satunya kebalik” yaampun, ternyata aku masangnya
salahh. Menyusahkan. Udah gitu, angka empatnya ambruk. Masih sabar..
Eehh tiba-tiba ada anak yang abis
pulang sekolah itu nyanyi selamat ulang tahun!! Apaan cobaa??!! Masih agak
sabar...
Kue yang tadi aku pegang,
kuserahkan dengan amat ikhlas pada Lupi, ya? Agak lupa aku. Aku mulai menjamah
pagar rumah. Membuka dan menggeser agar tidak berderit. Berhasil! Sementara
Lupi dan Pipit memasukkan sepeda, aku kembali memegang kue nya.
Duduk di serambi rumahnya,
mencoba menyalakan lilin. Sial, banyak angin. Mungkin kita berbicara terlalu
keras, si anak tengil sok mikir itu keluar dari rumah. Terkejutlah kita.
Huaaaahhh gagaaaalll. Dan lagi-lagi angka empatnya ambruk..
Udah hilang dan kesabaran
kitaaaa!!!!!..
Skip, kita berempat udah ada di
ruang tamu. Kita nyalain lilin. Sial, anginnya gede. Pintu ditutuplah kemudian.
Eh masih susah juga. Dan setelah berjuang, akhirnyalah berhasil jugaaa.
Yeaayyy!! Biasalah abis itu kita foto-foto dulu *EfekPhotobox* alaylah kita
seketika.
Kita ngasih kado. Berbasa basil
ah saya “ee..ini mungkin harganya gak
seberapa-“ pokoknya dramatis banget lah dan akhirnya, ruang tamu itu kena
hujan. You know what I mean, kan? Ya itu benar..
Daaan kita ankhirnya bernostalgia
disana. Dan kami bersyukur sangat. Dia menyukai kado kita. Hahaaa *PelukCium*
oh ya anak tengil sok mikir yang berulang tahun saat itu adalah Tika a.k.a
Soraya Atikah. Happy Birthday yaa. Best wishes for you... Allah bless you.
Longlife and more than before. Disinilah aku benar-benar tahu apa itu arti
persahabatan yang sesungguhnya.
Thanks for my beloved friends,
- Soraya Atikah
- Lutfiyah Rizqi Fajriana
- Puspita Septiani
- Soraya Atikah
- Lutfiyah Rizqi Fajriana
- Puspita Septiani
Semoga kita selalu begini. Amin..
Tika tengah melakukan ritual make
a wish. Semoga apa yang disemogakan terkabul ya. Amin.
Tika tengah membuka kadonya.
Tika dan kadonya.
oke sudah berakhir disini...bye..
N.E
0 komentar:
Posting Komentar