![]() |
ily, selamat hari lahir kawan :3 |
Ini ungkapanku, untuknya, yang selalu tertawa meski ceritaku tidak lucu. Yang memberikanku support luar biasa dan memberikan ulasan senyum di bibirku.
Dia temanku.
Dia yang mendengarkan ceritaku—yang begitu absurd.
Dia...yang sedang menikmati hari lahirnya.
Untuknya,
Anagustin Zalelijka Putri—Zely
Hei, ingat saat aku
memberikanmu uraian ceritaku yang tidak penting? Saat itu, kamu hanya
memberikan seutas senyum, sebagai responmu atas ceritaku itu.
Ingat saat aku selalu
memberikanmu info-info yang menyebalkan dan sangat-sangat menyebalkan? Entah kamu
memang menikmatinya, atau sekadar mendengarkan, kamu selalu merespon apa yang
aku bicarakan.
Kamu mendukungku,
dengan sepenuh hatimu. Aku percaya. Aku mengerti. Karena kamu begitu antusias,
mata itu menyalakan semangatmu, aku menyukainya, kau tahu? Kamu selalu jujur. Dan
itu yang membuatku senang sekali melihatnya.
Aku memang tidak
baik, kau tahu?
Aku bukan teman yang
baik.
Aku bukan teman yang
kau inginkan.
Tapi aku bisa kau
andalkan.
Percayalah. Aku tidak
setega itu membuatmu kecewa.
Aku tahu kamu teman
yang baik, teman yang selalu berusaha memberikan cercah senyum kepada siapa
saja. Maaf kalau aku terlalu jujur saat mengucapkan rentetan kalimat-kalimat. Mungkin
itu menyakitkan, tapi aku peduli. Percayalah.
Hari ini, kamu
menikmati hari istimewamu. Aku baru bisa mengucapkan ‘selamat ulang tahun’. Itu kadoku. Tidak berbentuk benda. Tidak kubungkus
dengan kertas warna-warni. Tidak kuberi kartu ucapan lucu. Tapi percayalah, itu
kado yang paling istimewa. Tidak memiliki label harga. Tapi bukannya malah
bagus? Aku bisa selalu memberikannya, saat aku menangkupkan tangan, meminta
restu kepada Tuhan.
Selamat ulang tahun. Semoga
apa yang kau inginkan benar-benar kau capai. Semoga kau bisa meraih hari
indahmu.
Aku menyayangimu,
tentu saja.
Untukmu, ini
kutujukan padamu.
Selamat ulang tahun.
Dengan peluk dan cium selalu,
Naila Khuria L
0 komentar:
Posting Komentar